Jumat, 07 Juni 2013

Pengetahuan Lingkungan (Pertambangan)

Indonesia merupakan salah satu Negara yang kaya akan sumber daya alam yang melimpah. Banyak sumber daya yang ada di Indonesia yang dapat dijadikan objek dan sumber rejeki bagi setiap rakyat Indonesia. Salah satu sumber daya yang melimpah yang ada di Indonesia adalah dari sector pertambangan yang melimpah ruah tersebar dari sabang sampai merauke. Potensi ini yang memberikan rakyat Indonesia dapat mengexplore segala hasil bumi yang ada di tanah air ini. Salah satunya hasil tambang yang sangat berharga adalah emas. Suatu hasil penelitian yang dilakukan berada di Dusun Sangon, Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui kualitas lingkungan Dusun Sangon tersebut akibat penggunaan merkuri (Hg) pada proses penambangan emas rakyat di wilayah tersebut.
Pengolahan Bijih emas di Dusun Sangon dengan teknik amalgamasi umumnya di lakukan di halaman rumah dan di pinggir sungai, yang berdekatan dengan lokasi tambang dengan memakai gelondong (Mesin Tromol). Satu lokasi pengolahan bijih menggunakan 1–6 gelondong dan setiap gelondong dapat mengolah 12-25 kg bijih dalam sehari. Bijih dimasukkan ke dalam gelondong ditambahkan air dan merkuri kemudian diputar selama 4-8 jam dengan menggunakan tenaga mesin generator (mesin diesel). Setelah proses amalgamasi selesai, amalgam dipisahkan dari tailingnya dengan cara diperas dengan kain parasut dan tailingnya dialirkan ke tanah dan ke sungai sehingga terjadi kontaminasi terhadap lingkungan. Penambangan emas rakyat yang menggunakan merkuri pada proses pengolahan emas tentunya berpotensi mengakibatkan pencemaran lingkungan khususnya pencemaran tanah, air permukaan (sungai) dan air bawah tanah.
Berdasarkan hal diatas banyak sekali dampak yang terjadi akibat dari penambangan yang dilakukan oleh warga Yogyakarta ini. Mengingat penambangan emas yang mereka lakukan masih tergolong sangat sederhana, belum lagi resiko yang ditimbulkan dari bahaya penambangan tersebut. Bukan hanya penyakit kulit atau dampak penyakit lain yang ditimbulkan akibat dari penggunaan merkuri sebagai campuran dalam memisahkan proses penambangan emas dengan bahan yang tidak terpakai. Dampak lingkungan akibat penambangan ini pasti akan terjadi karena merkuri merupakan cairan kimia yang sangat berbahaya terhadap lingkungan. Sebagai contoh jika limbah air sisa penambangan tersebut dialiri ke sungai, seluruh biota laut akan mati akibat tercemarnya air sungai itu. Tidak hanya itu, air merupakan sumber kebutuhan manusia air yang tercemar secara tidak langsung akan mengalir ke segala arah sehingga dampak pencemarannya akan semakin luas.

Sebagian warga Indonesia masih belum mendapatkan fasilitas air bersih yang layak sehingga apabila pencemaran ini semakin meluas dapat dipastikan bahwa penyakit-penyakit lain pun akan timbul bukan hanya penyakit-penyakit yang telah dijelaskan oleh kelompok 5 akan tetapi penyakit-penyakit lain yang mungkin akan timbul baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu, sebagai manusia dan warga Negara yang baik seharusnya kita dapat memanfaatkan segala kelebihan dan kelimpahan sumber daya yang dimiliki khususnya emas. Selain pengembangannya yang bijak, alangkah baiknya kita dapat memberikan dan memperhatikan dampak-dampak lain akibat proses penambangan yang dilakukan sehingga dampak-dampak dari masalah penambangan dapat diminimalisir dan diolah dengan baik.

1 komentar:

theopputra mengatakan...

okee sama-samaa

Posting Komentar

 
 
Copyright © Tejooo
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com