Jumat, 07 Juni 2013

Pengetahuan Lingkungan (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEK)

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan mendorong segala perubahan yang serba cepat dan instan juga dalam berbagai bidang. Tidak terkecuali mendorong terhadapnya dampak yang terjadi akibat perubahan tersebut. Dampak yang sangat nyata terlihat yaitu dampak pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan biasanya dihasilkan oleh limbah industri yang memproduksi beragam bahan-bahan atau komponen industri. Salah satu dampak limbah industri yang terlihat nyata yaitu limbah yang B3 suatu limbah yang sangat berbahaya dan beracun. Limbah B3 ini merupakan limbah yang sangat berbahaya dan beracun yang dapat mencemari dan merusak lingkungan hidup. Tidak hanya itu, golongan limbah B3 merupakan limbah yang seharusnya tidak dapat dibuang atau didaur ulang agar dapat dimanfaatkan dengan fungsi yang lain. Limbah B3 yang sangat keras dan berbahaya tersebut akan semakin parah tercemarnya jika suatu instansi atau perusahaan yang menghasilkan limbah tersebut membuangnya kesembarang tempat atau bahkan ke sungai. Bukan lagi dampak terhadap lingkungan saja yang akan dihasilkan melainkan dampak terhadap manusia yang berada disekitarnya juga terkena dampak.
Mengingat sekali lagi limbah ini sangat berbahaya dan keras sekali kandungan yang sangat berbahayanya dapat menimbulkan keracunan bahkan kematian untuk warga ataupun mahluk hidup yang berada disekitar lingkungan tersebut. Pencemaran limbah ini tergolong sangat mudah terinfeksi apabila tidak dikelola dengan baik dan benar limbahnya. Perusahaan industri merupakan pendonor limbah B3 yang paling banyak dan sangat membahayakan apabila tidak perusahaan industri ini merupakan suatu perusahaan yang tidak bertanggung jawab.
Oleh karena itu, sangatlah bijak apabila suatu instansi atau perusahaan yang menghasilkan limbah bekas proses produksinya terutama limbah B3 agar mampu bertanggung jawab bukan hanya terhadap lingkungan saja akan tetapi mahluk hidup yang ada disekitar lingkungan pabrik agar dapat terhindar dari penyakit atau bahkan keracunan dan kematian yang ditimbulkan dari pencemaran tersebut. Bukan hanya suatu instansi ataupun perusahaan dan pabrik yang harus bertanggung jawab akan pencemaran bekas limbah industri yang mereka hasilkan akan tetapi peran pemerintah. Peran pemerintah dirasa sangat perlu sebagai tim pengawas yang sigap memberikan sangsi yang tegas terhadap instansi perusahaan atau pabrik yang tidak menaati peraturan dan prosedur mengenai pengelolaan limbah bukan hanya limbah B3 yang sangat berbahaya, akan tetapi seluruh limbah yang dihasilkan dari proses produksi tersebut agar tidak terjadi dampak bagi lingkungan dan mahluk hidup yang berada disekitarnya.

 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seharusnya mendorong setiap instansi terkait dapat memanfaatkan limbah agar lebih bijak dan tidak menganggu ekosistem dan mahluk hidup yang lain.

Pengetahuan Lingkungan (Pertambangan)

Indonesia merupakan salah satu Negara yang kaya akan sumber daya alam yang melimpah. Banyak sumber daya yang ada di Indonesia yang dapat dijadikan objek dan sumber rejeki bagi setiap rakyat Indonesia. Salah satu sumber daya yang melimpah yang ada di Indonesia adalah dari sector pertambangan yang melimpah ruah tersebar dari sabang sampai merauke. Potensi ini yang memberikan rakyat Indonesia dapat mengexplore segala hasil bumi yang ada di tanah air ini. Salah satunya hasil tambang yang sangat berharga adalah emas. Suatu hasil penelitian yang dilakukan berada di Dusun Sangon, Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui kualitas lingkungan Dusun Sangon tersebut akibat penggunaan merkuri (Hg) pada proses penambangan emas rakyat di wilayah tersebut.
Pengolahan Bijih emas di Dusun Sangon dengan teknik amalgamasi umumnya di lakukan di halaman rumah dan di pinggir sungai, yang berdekatan dengan lokasi tambang dengan memakai gelondong (Mesin Tromol). Satu lokasi pengolahan bijih menggunakan 1–6 gelondong dan setiap gelondong dapat mengolah 12-25 kg bijih dalam sehari. Bijih dimasukkan ke dalam gelondong ditambahkan air dan merkuri kemudian diputar selama 4-8 jam dengan menggunakan tenaga mesin generator (mesin diesel). Setelah proses amalgamasi selesai, amalgam dipisahkan dari tailingnya dengan cara diperas dengan kain parasut dan tailingnya dialirkan ke tanah dan ke sungai sehingga terjadi kontaminasi terhadap lingkungan. Penambangan emas rakyat yang menggunakan merkuri pada proses pengolahan emas tentunya berpotensi mengakibatkan pencemaran lingkungan khususnya pencemaran tanah, air permukaan (sungai) dan air bawah tanah.
Berdasarkan hal diatas banyak sekali dampak yang terjadi akibat dari penambangan yang dilakukan oleh warga Yogyakarta ini. Mengingat penambangan emas yang mereka lakukan masih tergolong sangat sederhana, belum lagi resiko yang ditimbulkan dari bahaya penambangan tersebut. Bukan hanya penyakit kulit atau dampak penyakit lain yang ditimbulkan akibat dari penggunaan merkuri sebagai campuran dalam memisahkan proses penambangan emas dengan bahan yang tidak terpakai. Dampak lingkungan akibat penambangan ini pasti akan terjadi karena merkuri merupakan cairan kimia yang sangat berbahaya terhadap lingkungan. Sebagai contoh jika limbah air sisa penambangan tersebut dialiri ke sungai, seluruh biota laut akan mati akibat tercemarnya air sungai itu. Tidak hanya itu, air merupakan sumber kebutuhan manusia air yang tercemar secara tidak langsung akan mengalir ke segala arah sehingga dampak pencemarannya akan semakin luas.

Sebagian warga Indonesia masih belum mendapatkan fasilitas air bersih yang layak sehingga apabila pencemaran ini semakin meluas dapat dipastikan bahwa penyakit-penyakit lain pun akan timbul bukan hanya penyakit-penyakit yang telah dijelaskan oleh kelompok 5 akan tetapi penyakit-penyakit lain yang mungkin akan timbul baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu, sebagai manusia dan warga Negara yang baik seharusnya kita dapat memanfaatkan segala kelebihan dan kelimpahan sumber daya yang dimiliki khususnya emas. Selain pengembangannya yang bijak, alangkah baiknya kita dapat memberikan dan memperhatikan dampak-dampak lain akibat proses penambangan yang dilakukan sehingga dampak-dampak dari masalah penambangan dapat diminimalisir dan diolah dengan baik.

Selasa, 30 April 2013

Pengetahuan Lingkungan (Sumber Daya Alam)

BAB I
PENDAHULUAN


1.1       Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang beruntung karena dianugrahi kekayaan alam yang berlimpah, terutama minyak bumi, gas alam, beberapa jenis barang tambang, mineral, hutan tropis dengan berbagai jenis kayu dan hasil hutannya, kekayaan laut, dan sebagainya. Pada dasarnya sumber daya alam itu dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu sumber daya alam yang tak dapat pulih atau tak dapat diperbaharui, sumber daya alam yang pulih atau dapat diperbaharui dan sumber daya alam yang mempunyai sifat gabungan antara yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui.
Perbedaan antara sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan sumber daya yang tak dapat diperbaharui hanyalah tergantung pada derajat keberadaannya. Perubahan jumlah dan kualitas sumber daya alam sepanjang waktu, tanpa melihat penggunaan sumber daya tersebut, dapat berarti peningkatan atau pengurangan, membaik ataupun memburuk, terus menerus ataupun bertahap pada laju yang konstan ataupun laju yang berubah-rubah.

BAB II
PEMBAHASAN


2.1       Sumber Daya Alam
Pengertian sumber daya alam ialah semua kekayaan alam baik berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Hampir dapat dipastikan, semua benda hidup atau mati yang ada disekitar manusia memiliki potensi yang dapat di usahakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Potensi yang ada pada setiap benda diusahakan tergantung dari kemampuan manusia untuk mengelolanya. Oleh karena itu, pemanfaatan sumber daya alam sangat tergantung pada sumber daya manusia yang ada. Contohnya lahan yang subur dapat dijadikan daerah pertanian potensial sehingga merupakan sumber daya alam yang tinggi nilainya.
Manusia merupakan sumber daya bagi negaranya karena dapat memberikan manfaat bagi negara, misalnya sebagai tenaga kerja, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, pelaku ekonomi negara, dan sebagainya. Sumber daya manusia sangat penting dalam memberdayakan sumber daya alam yang ada.

2.2       Klasifikasi Sumber Daya Alam
Dalam mengklasifikasikan kekayaan sumber daya alam yang terdapat di indonesia dapat digolongkan menjadi 3 bagian, pertama sumber daya alam dilihat berdasarkan bentuk yang dapat dimanfaatkan, kedua sumber daya alam dilihat berdasarkan sifat pembentukannya, dan yang terkahir adalah sumber daya alam dilihat dari daya pakai dan nilai konsumtifnya.
A.      Berdasarkan Bentuk yang Dapat Dimanfaatkan
Sumber daya alam indonesia jika dilihat berdasarkan bentuk yang dapat dimanfaatkan digolongkan menjadi 5 bagian, berikut adalah penjelasannya.
1.        Sumber Daya Alam Hayati
2.        Sumber Daya Alam Energi
3.    Sumber Daya Alam Ruang
4.    Sumber Daya Alam Materi
5.    Sumber Daya Alam Waktu
B.    Berdasarkan Sifat Pembentukannya
        Sumber daya alam indonesia jika dilihat berdasarkan sifat pembentukannya terbagi menjadi dua yaitu SDA yang dapat diperbaruhi dan SDA yang tidak dapat diperbaruhi, berikut adalah penjeleasan lebih lanjutnya.
a.         Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (Renewable Resources
b.        Sumber Daya alam yang tidak dapat diperbaharui (Unrenewable resources)
Dalam Undang-Undang No.11 tahun 1976 tentang pertambangan dan bahan galian di klasifikasikan menurut kepentingannya bagi negara sebagai berikut:
1.      Golongan A yaitu golongan bahan galian strategis. Contoh: semua jenis batu batu bara, minyak bumi, bahan radio aktif, tembaga, aluminium, timah putih, mangan, besi, nikel, dan sebagainya.Bahan galian ini penting untuk menjamin perekonomian negara.
2.      Golongan B yaitu golongan bahan galian vital. Contoh: emas, perak, magnesium, seng, wolfarm, batu permata, mika, asbes, dan sebagainya. Bahan galian penting untuk memenuhi hajat hidup orang banyak.
3.      Golongan C yaitu bahan galian yang tidak termasuk ke dalam golongan A atau B Contoh: bahan galian yang termasuk bahan industri.

2.3     Sumber daya alam yang tidak cepat habis
Sumber daya alam yang tidak akan cepat habis karena nilai konsumtifnya terhadap barang tersebut relative kecil, manusia hanya menggunakannya dalam jumlah yang sedikit. Disamping itu sumber daya ala mini dapat dipakai secara berulang-ulang dan tidak takut akan cepat habis.
Contoh: Intan, batu permata, logam mulia (emas).
a.          Sumber daya alam yang cepat habis
b.         Sumber daya alam yang cepat habis, karena nilai konsumtifnya barang tersebut tinggi, yang mengakibatkan penggunaannya sangat banyak, sehingga sumber daya ala mini akan semakin cepat habis, disamping itu daur ulangnya sangat sulit untuk dilakukan.
c.          Golongan A, yaitu golongan bahan galian strategis. Bahan galian ini penting untuk pertahanan dan keamanan Negara untuk menjamin perekonomian Negara. Contoh: minyak, aspal, batu bara, uranium, timah, karbit, gas alam, nikel, kobalt.
d.         Golongan B, yaitu bahan galian golongan vital. Bahan galian ini penting untuk memenuhi hajat hidup orang banyak.
e.          Golongan C, yaitu bahan galian yang nilai kegunanannya banyak dilakukan untuk kegiatan industri, peralatan rumah tangga dan pembangunan.

2.4       Persebaran Sumber Daya Alam
Persebaran sumber daya alam di indosesia.
Sumber daya alam hayati terdiri dari sumber daya alam nabati dan hewani.
Sumber daya alam hewani yang ada di Indonesia sangat beragam jenisnya tersebar di darat dan di laut:
Persebaran hasil tambang
Macam-macan Barang Tambang dan Manfaatnya Untuk Kebutuhan Manusia, antara lain:
1.        Minyak Bumi
Minyak bumi berasal dari mikroplankton yang terdapat di danau, rawa, teluk dan laut dangkal. Sesudah mati, mikroplankton tersebut berjatuhan dan mengendap di dasar laut kemudian bercampur dengan lumpur yang disebut dengan lumpur supropelium.
2.    Gas Alam
Indonesia mempunyai banyak tempat yang mengandung minyak bumi dan gas alam. Gas alam merupakan campuran dari beberapa hidrokarbon dengan kadar karbon kecil terutama metan(CH4 atau C2H6), propan (C3H6), dan butan (C4H10) yang digunakan sebagai bahan baker. Ada dua macan gas ala cair yang diperjual belikan untuk kebutuhan dapur atau rumah tangga, yaitu : LPG dan LNG. LNG (liquefied natural gas) atau gas alam cair yang terdiri asam dan metan, membutuhkan suhu sangat dingin supayadapat disimpan sebagai cairan. LPG (liquefied petroleum ga) atau gas minyak bumi cair yang dipasarkan dengan nama elpiji, terdiri atas propan dan butan. Elpiji inilah yang digunakan sebagai bahan baker kompor atau pemanas lainnya.
3.    Batu Bara
Batubara terjadi karena tumbuhan tropis jaman dahulu (masa prasejarah). Tumbuhan termasuk dalam tumbuhan paku-pakuna, tumbuhan tersebut tertimbun hingga berada dalam lapisan batu-batuan sediment yang lain. Proses pembentukan batu bara disebut Inkolen (proses pengarangan), yang dibagi menjadi dua macan, yaitu:
4.    Gamping (Batu Kapur)
Batu kapur terbentung dari sisa-sisa pelapukan sareng terumbu karang, terjadi karena adanya proses pengangkatan permukaan ke daratan, yang menyebabkan permukaan yang berada di bawah menjadi ke atas permukaan. Batu kapur ini terdapat di berbagai wilayah, seperti: Kebumen (Jawa Tengah), pegunungan seribu dan pegunungan kendeng.
5.    Pasir Besi
Pasir Besi ialah batuan pasir yang banyak mengandung zat besi, pasir besi, terdapat di wilayah Cilacap (Jawa Tengah).
6.    Marmer (Batu Pualam)
Marmer atau batu pualam ialah batu kapur yang telah berubah bentuk dan rupanya, sehingga merupakan batuan yang sangat indah yang bila digosok dan dihaluskan akan menjadi licin dan mengkilap, marmer biasanya digunakan untuk pembuatan kramik, mega, ornament batu hias dan bahan bangunan lainnya, batu marmer terdapat di daerah Trenggalek (Jawa Timur), dan daerah Bayat (Jawa Tengah)
7.    Bauksit
Bauksit adalah biji utama almunium yang terdiri dari hydrous almunium oksida dan almunium hidroksida yakni dari mineral gibbsite bersama-sama dengan oksida besi goethite dan besi, mineral tanah liat, kaolit dan sejumlah kecil anatase tio.


8.    Timah
Timah adalah logam putih keperakan, dengan kekerasan yng rendah, berat jenis 7,3g/cm3, serta mempunyai sifat yang konduktivitas panas dan listrik yang tinggi, logam ini bersufat mengklilap dan mudah dibentuk.
Daerah penghasil timah di Indonesia ialah Pulau Bangka Belitung dan Singkep.
9.    Emas
Emas merupakan sebuah logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya sekitar 2,5 – 3 (skala mohs).
10. Besi
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang). Besi banyak digunakan untuk bahan bangunan, dan bahan campuran pembuatan onderdil mesin.
11. Intan
Intan adalah mineral yang secara kimia yang merupakan berbentuk kristal. Intan juga merupakan bahan tambang yang paling keras, kekerasannya dalam skala mohs, adalah 10 mohs. Intan biasanya digunakan untuk pernak-pernik dan mata perhiasan, ada juga yang menggunakan intan sebagai mata untuk bor, untuk menerobos batuan yang sangat keras.
12. Hasil Tambang Lain
Asbes banyak terdapat di Halmahera (Maluku), asbes merupakan bahan baku pembuatan atap, eternit, kaos lampu tekan, sumbu kompor dan sebagainya. Grafit, terdapat di Banyakumbuh dan sekitar danau singkarak (Sumatera Barat), Gravit merupakan bahan baku pembuatan pensil dan industri batu batrai. Wolfram terdapat di pulau singkep (Riau) dan daerah Bulungan (Kalimantan Timur). Platina (Emas Putih), terdapat di pegunungan Verbeek, Kalimantan.

2.4     Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, harus berdasarkan pada prinsip ekoefisienal, artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien dan memikirkan kelanjutan sumber daya alam tersebut untuk dipergunakan dimasa yang akan datang. Ada dua pendapat mengenai proses pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
1.    Menurut para praktisi pembangunan
Pembangunan yang berkelanjutan pada system program, sarana dan prasarana, sumber daya manusia dan dana untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pendapat ini menekankan pada aspek segala sumber yang ada guna terlaksananya pelaksanaan dan pembangunan.
2.    Menurut para praktisi lingkungan
Pembangunan yang berkelanjutan harus memikirkan kelestarian sumber daya alam untuk digunakan di masa yang akan dating, pendapat ini menekankan pada pelestarian pada sumber daya alam.
Kedua pendapat tersebut memiliki keuntungan agar kita dapat mengambil keuntungan secara maksimal, tapi tidak merusak sumber daya alam. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan sumber daya alam berdasarkan sifat koefisiensi adalah kualitan kebutuhan manusia terhadap lingkungan. Dalam kehidupan sehari-hari manusia sangatlah tidak lepas keterkaitannya dengan lingkungan dan sumber daya yang tersedia di alamnya.
Lingkungan hidup terdiri dari atas beberapa komponen, yang apa bila suatu komponen tidak berfungsi dengan baik, maka komponen yang lain akan mengalami kepunahan. Beberapa Faktor yang mempengaruhi lingkungan hidup, yaitu:
1. Jenis dan jumlah tiap unsure lingkungan hidup.
2. Hubungan atau interaksi antar unsure lingkungan hidup.
3. Pola prilaku dan kondisi lingkungan hidup.
4. Faktor non material, misalnya suhu, iklim dan cuaca.
Eksploistai sumber daya alam yang berlebihan untuk kepentingan manusia menyebabkan menipisnya persedian sumber daya di alam, bahkan sisa-sisa pengelolaan berbagai barang akhirnya menimbulkan berbagai bencana. Berbagai gangguan lingkungan yang mengancam hidup mereka, Faktor yang menyebabkan suatu lingkungan rusak menurut The club of Rome
1. Pertumbuhan penduduk
2. Peningkatan produksi pertanian
3. Pengembangan industri
4. Pencemaran lingkungan
5. Konsumsi sumber-sumber alam yang tidak dapat diperbaharui semakin meningkat
Bila kelima factor tersebut tidak diperhatikan, tidak dikelola dengan baik, dan tidak segera diatasi permasalahan yang timbul akibat adanya eksploitasi secara terus menerus maka diperkirakan tahun 2100 mendatang manusia dihadapkan dengan kehancuran bumi dan tempat tinggalnya. Hal tersebut akan diawali dengan adanya timbul bencana yang menggangu kehidupan manusia.

Kasus Pencemaran Sungai Citarum

Begitu banyak jenis sumber daya alam yang terdapat di negara indonesia. Akan tetapi, lama kelamaan sumber daya alam tersebut habis digunakan untuk memenuhi kehidupan manusia, permasalahan yang terjadi bukan hanya habis digunakan, tetapi juga terjadi kerusakan struktur kandungan alami sumber daya tersebut akibat ulah manusia itu sendiri. seperti yang terjadi pada sungai citarum.
          Citarum harusnya bisa diandalkan untuk air minum, listrik, perikanan, dan irigasi. Akan tetapi, karena beberpa faktor hal sungai citarum mengalami kerusakan atau pencemaran lingkungan yang terbilang cukup parah. Percemaran dan sedimentasi terjadi mulai dari hulu sungai di Situ Cisanti di kaki Gunung Wayang, Kertasari Kab.Bandung. Aliran sungai ini melewati perkampungan padat Desa Tarumajaya, Kec. Kertasari, Kab. Bandung, yang sebagian besar penduduknya merupakan petani sayur dan peternak sapi perah.
          Kawasan perbukitan dan DAS hulu sungai beralih fungsi menjadi perkebunan, belum lagi masyarakat peternak sapi perah di desa Tarumajaya membuang kotoran sapinya langsung ke sungai, yang menjadikan air sungai sudah tercemar sejak dari hulu, dan masuk kekawasan Majalaya tidak sedikit pabrik yang tidak memiliki pengolahan air hingga tingkat pencemaran air Citarum semakin tinggi, (Lintas Jabar, Tarung News) - Julukan Sungai Terjorok di Dunia yang dimuat di koran The Sun pada 2010 dan Sungai Panjang Terkotor oleh kantor berita CNN pada 2011 memang layak disematkan Sungai Citarum.
          Hampir sepanjang 297 kilometer mulai dari hulu sungai di Kertasari Kab. Bandung hingga bermuara di Pantai Muara Merdeka, Muara Gembong Kab. Bekasi, eksploitasi disertai pengrusakan tanpa batas terus dilakukan terhadap Sungai Citarum. Kita seakan tidak menyadari terhadap keberadaan Sungai Citarum yang sebelum mengalir ke Laut Jawa, sungai terbesar dan terpanjang di Jabar ini digunakan untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Waduk Saguling yang menghasilkan 700 - 1.400 megawatt, Waduk Cirata (1.008 MW), dan Waduk Jatiluhur (187 MW).
Berdasarkan permasalahan yang terjadi pada sungai citarum, berikut adalah ulasan atau pendapat untuk perbaikan untuk citarum yang lebih bersih, indah dan layak untuk dijadikan sumber daya air bersih untuk berbagai kebutuhan warga indonesia. Berikut ini adalah beberapa langkah-langkah yang harus diperhatikan, Pertama pemerintah harus menyadarkan masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai, kedua perketat pengawasan kepada perusahaan-perusahaan yang membuang limbah tanpa diolah untuk menguruangi kadar kandungan kimia yang terdapat pada limbah tersebut. Apabila kedua tahapan tersebut dilakukan dengan sebenar-benarnya dipastikan sungai citarum akan mengalami perbaikan kualitas.



 
 
Copyright © Tejooo
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com