Rabu, 08 Januari 2014

LUAS LANTAI



Luas lantai adalah luas suatu tempat atau area yang akan digunakan dalam mengelola suatu bahan atau dalam mengerjakan suatu proses produksi (Sritomo, 2000). Luas lantai terdiri dari berbagai luas lantai, antara lain luas lantai bahan baku, luas lantai mesin, dan luas gudang produk jadi. Adapun tujuan menghitung luas lantai adalah untuk memperkirakan kebutuhan luas lantai bagian produksi yang meliputi gudang bahan baku, yaitu gudang bahan model tumpukan dan rak, fabrikasi dan perakitan, yaitu mesin dan peralatan, serta gudang produk jadi (library.binus.ac.id, 2013).
            Luas lantai gudang bahan baku ini terdiri dari model tumpukan dan rak. Untuk memberi gambaran dari cara penyimpanan bahan baku di gudang, maka perlu digambarkan bagaimana cara penyimpanan material tersebut baik model tumpukan maupun model rak, sehingga luas lantai yang dipakai sesuai dengan hasil perhitungan. Gambaran yang dibuat harus memberi penjelasan mengenai tinggi memuat berapa tumpuk, lebar memuat berapa tumpuk, serta panjang memuat berapa tumpuk.
Menghitung gudang bahan jadi, model tumpukan diperlukan data – data, seperti nomor dari komponen, jumlah komponen per perakitan, tipe material, ukuran per potongan, produksi per jam, dan efisiensi bahan. Langkah - langkah perhitungan luas lantai bahan baku model tumpukan adalah sebagai berikut:
1.      Menentukan potongan per material (berapa banyak material diterima/dibeli dapat dipotong - potong sesuai dengan ukuran bahan baku yang akan dibuat).
2.      Menentukan material per jam, yaitu material yang harus disediakan dalam satu jam produksi.
3.      Menentukan material per satu periode, yaitu menentukan material dalam satu periode. Penentuan satu periode didasarkan pada periode penerimaan bahan/material, kapasitas maksimum dari bahan dan karakteristik material.
4.      Menentukan material per unit, yaitu material yang akan diterima untuk disimpan dalam gudang.
5.      Menentukan volume kebutuhan, yaitu volume keseluruhan dari material yang akan disimpan di gudang untuk satu periode.
6.      Menentukan luas lantai, yaitu lahan yang akan diperlukan berdasarkan volume hasil perhitungan setelah ditumpuk sesuai tinggi maksimum tumpukan yang diizinkan dan cara penumpukan yang dilakukan. Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan tinggi tumpukan adalah karakteristik material, alat angkut/cara pengangkutan dan keamanan.
7.      Menentukan kelonggaran, yaitu kelonggaran yang diberikan untuk penanganan bahan. Penentuan besar kelonggarannya didasarkan pada alat angkut, cara pengangkutan, cara penumpukan, dan dimensi/ukuran material.
8.      Menentukan total luas lantai, yaitu kebutuhan bahan pada gudang model tumpukan setelah ditambah kelonggaran.
Menghitung gudang bahan baku model rak diperlukan data - data, seperti nomor dari nama komponen, potongan per perakitan, tipe material, ukuran kemasan (kardus, kaleng, atau kantong), unit yang tersedia (isi/kapasitas dari satu kemasan material), dan efisiensi bahan. Sedangkan langkah - langkah perhitungan luas lantai bahan baku model rak adalah sebagai berikut:
1.      Menentukan unit per jam, yaitu kebutuhan kemasan (material) dalam satu jam produksi.
2.      Menentukan material per satu periode, yaitu jumlah kemasan (material dalam satu periode produksi).
3.      Menentukan volume per material.
4.      Menentukan volume kebutuhan, yaitu volume keseluruhan dari material yang akan disimpan digudang untuk satu periode.
5.      Menentukan luas lantai, yaitu lahan yang akan diperlukan berdasarkan hasil perhitungan setelah disimpan dalam rak sesuai dengan tinggi dan lebar maksimum dari rak, serta cara penyimpanan di dalam rak, tinggi maksumun tumpukan yang diizinkan dan cara penumpukan yang dilakukan.
6.      Menentukan kelonggaran, yaitu kelonggaran yang diberikan untuk penanganan bahan. Penentuan besarnya kelonggaran didasarkan pada alat angkut, cara pengangkutan, cara penumpukan, dan dimensi/ukuran material.
7.      Menentukan total luas lantai, yaitu luas lantai yang dibutuhkan untuk kebutuhan gudang bahan baku model rak setelah ditambah dengan kelonggaran. 
Sebagai gambaran dari cara penyimpanan bahan baku di gudang, maka perlu digambarkan bagaimana cara penumpukan material tersebut, sehingga luas lantai yang dipakai sesuai dengan hasil perhitungan. Gambaran yang dibuat harus memberikan penjelasan mengenai tinggi memuat berapa tumpukan, lebar memuat berapa tumpukan, dan panjang memuat berapa tumpukan. Sehingga jika dijumlahkan material yang tergambar sesuai dengan material per satu periode yang akan disimpan (library.binus.ac.id, 2013).
Luas lantai mesin (pabrikasi dan assembling) juga perlu perhitungan dalam perencanaan tata letak fasilitas dan pemindahan bahan. Data yang diperlukan dalam perhitungan luas lantai antara lain adalah: Nama mesin atau peralatan, Jumlah mesin atau peralatan, Ukuran mesin atau peralatan, Data ini dapat diperoleh dari multi product process chart (MPPC). Pada luas lantai mesin juga perlu diperhatikan luas toleransi dan allowancenya. Luas toleransi diberikan untuk jalannya aliran produksi sehingga tidak mengalami kesulitan sewaktu proses produksi berjalan, dan luas allowance diberikan untuk jalannya alat-alat pengangkut bahan dan barang (elib.unikom.ac.id, 2013).
Luas lantai gudang barang jadi harus diperhitungkan untuk dijadikan tempat penyimpanan produk yang sudah jadi. Pada gudang barang jadi terdapat komponen yaitu, meja belajar yang sudah menggunakan kemasan dan lantai untuk kemasan sendiri. Perhitungan luas lantai mesin berguna dalam menghitung mesin yang diperlukan untuk mengetahui luas lantai yang dibutuhkan setiap mesin pada masing-masing departemen yang ada didalam pabrik. Perhitungan yang cermat untuk lokasi dan lebar gang yang merupakan salah satu faktor penting dalam alokasi ruang. Manfaat gang antara lain adalah sebagai tempat perpindahan bahan baku dan barang jadi, perjalanan pekerja, jalan masuk pemadam kebakaran, peletakan ulang dan pergantian peralatan serta sebagai tempat pembuangan scrap (James Apple, 1990).


Sumber:
Apple, James  M.  Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Bandung: Institut Teknologi Bandung. 1990.
Wignjosoebroto, Sritomo. Tata Letak Pabrik Dan Pemindahan Bahan.  Edisi Ketiga. Cetakan Kedua. Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya. 2000.
http://library.binus.ac.id, di unduh pada 14 Oktober 2013.
http://elib.unikom.ac.id, di unduh pada 14 Oktober 2013.

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
Copyright © Tejooo
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com